Wednesday, August 28, 2019

Mengenal Sindrom Patau Atau Trisomi 13

Mengenal Sindrom Patau Atau Trisomi 13


Trisomi merupakan suatu kondisi kelainan kromosom yang menyebabkan seseorang memiliki 3 salinan kromosom. Pada manusia sehat dan normal, umumnya hanya memiliki 2 salinan kromosom. Trisomi adalah kondisi genetic yang berarti kelainan ini hanya dapat terjadi karena warisan dari orang tua. Kromosom itu sendiri ditandai dengan angka. Misalnya, down sindrom yang disebabkan oleh kelainan pembelahan sel pada kromosom 21 atau disebut trisomi 21. Bayi dengan sindrom patau memiliki kelainan pada kromosom ke 13. Itu sebabnya sindrom patau juga dikenal dengan nama trisomi 13.

Sindrom patau merupakan kelainan kromosom langka yang mempengaruhi 1 dari 8000 - 12.000 kelahiran hidup. Kelainan kromosom ini mempengaruhi hampir semua sistem organ dalam tubuh, yang tidak hanya menghambat proses tumbuh kembang bayi namun juga dapat mengancam nyawa. Banyak bayi yang lahir dengan sindrom patau meninggal dalam beberapa hari atau bertahan paling lama pada minggu pertama setelah kelahiran. Hanya 5 sampai 10 persen anak - anak yang mengalami sindrom patau atau trisomi 13 yang berhasil hidup melewati tahun pertama.


Berikut ini merupakan beberapa tanda dan gejala yang dapat dilihat dari bayi yang mengalami sindrom patau atau trisomi 13, yaitu :
  • Kepala kecil dengan dahi yang datar
  • Hidung lebih lebar dan bulat
  • Letak telinga lebih rendah dan tidak dapat berbentuk normal
  • Cacat mata dapat terjadi
  • Mengalami bibir sumbing
  • Kerak kulit kepala yang sulit hilang
  • Masalah structural dan fungsi otak
  • Kelainan jantung bawaan
  • Jari dan kaki ekstra
  • Kantung yang menempel pada perut didaerah tali pusar yang berisi beberapa organ perut
  • Spina bifida
  • Kelainan rahim atau testis

Sama seperti risiko cacat lahir lainnya, Risiko calon bayi utnuk mengalami sindrom patau dapat meningkat jika usia ibu saat hamil diaats 30 tahun. Sejumlah penelitian bahkan melaporkan risiko sindrom patau lebih rentan terjadi pada ibu hamil yang berusia 32 tahun. Meskipun, hubungan sebab akibatnya belum diketahui secara pasti. Risiko anak selanjutnya mengalami sindrom patau juga meningkat jika ibu pernah melahirkan anak dengan sindrom patau dari kehamilan sebelumnya. Meskipun kemungkinan terjadinya sangat kecil sekali yaitu hanya sekitar 1 persen saja.


Dokter dapat mendiagnosis sindrom patau dengan USG rutin selama masa kehamilan. Namun, hasil skrining USG tidak menjamin 100 % akurat. Hal ini dikarenakan tidak semua kelainan dapat terdeteksi dengan jelas pada ultrasound, terlebih kelainan yang disebabkan trisomi 13 dapat disalahartikan sebagai gangguan atau penyakit lainnya. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, para calon ibu hendaknya terlebih dahulu menjalani tes genetik sebelum merencanakan kehamilan untuk mendeteksi sejak dini setiap potensi kelainan yang mungkin terjadi.




Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga. 

Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search